World Cup 2022 : Semifinal Perancis - Maroko
Piala Dunia tinggal menyisakan empat negara
peserta. Fase akhir sudah dekat. Semifinal siap digelar. Bahkan FIFA pun sudah
me-reveal bola official yang akan dipakai di semifinal, play off peringkat 3
dan final. Kejutan besar terjadi di 8 besar. Maroko menjadi Afrika pertama yang
menembus semifinal. Di sisi lain, Brasil kembali tumbang di 8 besar, kali ini
Kroasia, finalis edisi sebelumnya yang menumbangkan Brasil. Jadwal semifinal
kembali memastikan di final tetap ada pemain Internazionale dan Bayern Munchen.
Ini terjaga tradisi sejak 1982 silam. Ya, selama 40 tahun !!
Pemain Inter di final sudah dipastikan sejak
Kroasia memulangkan Brasil, nama Marcelo Brozovic jadi jaminan di sana. Walau
saat itu semifinalis lain belum dipastikan, tapi antara Belanda maupun
Argentina sama-sama ada pemain Inter. Denzel Dumfries dan Stefan de Vrij di
Belanda serta Lautaro Martinez di Argentina. Di sisi semifinal lain, memastikan
ada pemain Bayern Munchen, dari Perancis ada Dayot Upamecano, Benjamin Pavard
serta Kingsley Coman, dan di Maroko ada Noussair Mazroui. Mari kita beda dua
semifinal yang akan menentukan siapa yang berlaga di puncak nanti. Yang jelas,
ada beberapa kemungkinan final.
Final Ideal : Argentina vs Perancis
Final Ulangan 2018 : Kroasia vs Perancis
Final Idaman : Kroasia vs Maroko
Final Kejutan : Argentina vs Maroko
Semifinal selanjutnya, mempertemukan Perancis
vs Maroko
Duel ini akan berasa nikmat. Ya, Maroko telah
menjadi Afrika pertama yang lolos hingga semifinal. Apakah cukup sampai di
sana?Tentu saja tidak. Mereka tentu mau lebih. Tapi menariknya adalah, Vahid
Halilhodzic. Nama pelatih satu ini bisa disebut sebagai pelatih paling sial. Tiga
kali dia membawa 3 negara berbeda lolos ke Piala Dunia, tapi selalu dipecat
beberapa saat sebelum kompetisi dimulai. Tahun 2010 dia membawa Pantai Gading
lolos ke Afsel, namun kemudian diberhentikan karena perselisihan dengan
federasi. 2018 silam, giliran Jepang dibawanya lolos ke Rusia. Lagi-lagi 4
bulan sebelum turnamen, Halilhodzic dipecat, kembali karena perselisihan dengan
federasi. Tahun ini, 2022, dia membawa Singa Atlas lolos ke Qatar. 3 bulan
sebelum turnamen, dia dipecat, alasannya lagi-lagi sama. Perselisihan dengan
federasi. Menariknya, selalu ada pemain bagis yang terlibat dalam 3 kejadian
itu. Saat di Pantai Gading, Didier Drogba sempat berselisih dengan beliau.
Timnas Jepang kehilangan harmoni ketika dia lebih suka mencadangankan idola
Jepang, Keisuke Honda. Maroko? Dia menamatkan karir Hakim Ziyech sampai Ziyech
memilih pension dari timnas. Begitu Halilhodzic dipecat, Ziyech kembali ke timnas.
Berkah dari itu semua adalah, Ziyech menjadi
kunci Maroko bisa melaju hingga semifinal ini. Selain tentunya asset kanan
paling berharga saat ini, Achraf Hakimi. Produk binaan Real Madrid ini jelas
akan semakin melonjak harganya pasca Piala Dunia nanti. PSG bisa untung besar
jika nanti menjualnya. Saat membeli dari Inter saja, PSG sudah merogoh kocek
yang dalam. Cuma uniknya, Hakimi sempat berujar ke media, dia tidak akan pindah
dari PSG kecuali ke Inter. Ya, seperti Lukaku, salah satu rekan nya saat di
Inter dulu.
Perancis? Kylian Mbappe semakin matang. Olivier
Giroud baru saja memecahkan rekor gol Thierry Henry di timnas Perancis. Tak Cuma
itu, Perancis sudah mematahkan jinx yang mereka mulai sendiri tahun 2002 silam,
Juara Dunia tersingkir di putaran grup Piala Dunia edisi selanjutnya. Perancis
sudah lewati itu. Bahkan menarik dari kalimat Didier Deschamps, dia bakal
memanggil Karim Benzema untuk hadir jika Perancis lolos ke final. Ya, Baby Benz
masih tercatat sebagai satu dari 26 nama yang didaftarkan Perancis untuk Qatar
2022. Tidak ada pengganti Benz dipanggil. Nomor punggung 19 timnas Perancis pun
kosong.
Jadi hal menarik jika Perancis juara dunia,
karena belum ada lagi setelah 60 tahun yang melakukannya. Hanya Italia pada
1934 dan 1938 serta Brasil pada 1958 dan 1962. Setelah itu? Argentina sempat
mencoba melakukannya pada 1986 dan 1990, akan tetapi mereka kalah dari lawan
yang mereka taklukkan di 1986, Jerman Barat.
Prediksi partai ini? Jika diamati, ini akan
menjadi partai paling berat bagi Perancis. Yassine Bounou baru kebobolan satu
gol selama Qatar 2022, itupun hasil gol bunuh diri. Malah saat adu penalty lawan
Spanyol sekalipun, Bounou tidak kebobolan. Partai ini mungkin akan jadi milih
Perancis, tetapi tidak segampang itu menaklukkan Maroko. 50:50
Tidak ada komentar: