World Cup 2022 : 16 Besar Match Predictor
Akhirnya Piala Dunia 2022 menyelesaikan fase
grup nya. Artinya udah memasuki babak gugur, bakal banyak lagi negara-negara
besar berguguran. Fase grup benar-benar mengejutkan, ketika kita melihat
Argentina sempat dikalahkan Arab Saudi, lalu Jerman ditaklukan Jepang, pun begitu
Iran mengalahkan Wales. Proud of Asia, berikut dengan Australia yang ikut
mengalahkan satu raksasa Eropa, Denmark.
So, berikut prediksi partai 16 besar.
Match 1 Belanda vs Amerika Serikat
Cody Gakpo sedang onfire. 3 gol dalam 3 matches
di penyisihan grup. Nilai jual Gakpo juga langsung membumbung tinggi di bursa
transfer. Konon katanya, Erik Ten Hag mengincarnya untuk Manchester United pada
Januari ini. Di sisi lain, USMNT akhirnya lolos dari Grup yang menarik. Permutasi
peringkat yang luar biasa apalagi setelah Iran mengalahkan Wales menjadi Grup B
menyeramkan. USMNT lolos sebagai runner up di bawah Inggris. Timo Weah dkk siap
meledak lagi di 16 besar. Hanya saja dari segi mental, Belanda jauh lebih unggul.
Dua tim ini sama-sama absen di Piala Dunia 2018 silam. Kali ini, Belanda
sedikit lebih unggul.
Match 2 Argentina vs Australia
Argentina sempat dikejutkan Arab Saudi saat
takluk di match pertama. Tapi banyak yang kemudian melakukan cocoklogi. Spanyol
di 2010 juga kalah di match pertama, kemudian mereka terus menang hingga final
dan Juara. Okelah, cocokloginya bisa, karena Argentina kemudian menang di 2
matches berikutnya untuk akhirnya lolos sebagai juara grup. Mereka akan berhadapan
dengan Australia, yang secara mengejutkan menyingkirkan Denmark di grup mereka.
Australia sebelumnya hanya difavoritkan menjadi peringkat 3 grup, mengingat
selain Perancis, juga ada Denmark. Tetapi Negeri Kanguru melanjutkan kejutan
Asia di Piala Dunia kali ini. Hanya saja mereka akan langsung bertemu favorit
juara. Argentina tentu belajar dari kekalahan oleh Arab Saudi. Di sini,
sepertinya Argentina akan melaju dan menantang Belanda.
Match 3 Jepang vs Kroasia
Partai yang di luar dugaan. Kroasia memang
sudah diprediksi akan melaju sebagai runner up di grup nya. Tapi Jepang? Siapa
yang bisa menyangka, Samurai Blue menjadi juara di grup yang berpenghuni
Jerman, Spanyol dan Kosta Rika. Menjadi peringkat 3 grup saja mungkin sudah
capaian aman buat Jepang. Tapi Jepang justru mengalahkan 2 negara juara dunia
2010 dan 2014, Spanyol dan Jerman dengan skor yang sama 2-1. Anehnya, Jepang
justru kalah dari Kosta Rika melalui satu-satunya shot on goal Kosta Rika.
Banyak perdebatan mengenai gol kedua Jepang saat melawan Spanyol, tapi jelas
itu bola masih di dalam lapangan, karena teknologi hawkeye yang ada di lapangan
menangkap bola masih menyinggung garis pinggir lapangan. Kroasia? Jika di
gelaran 2018 mereka mencapai final, mungkin ini saatnya Kroasia berharap bisa
lebih baik, atau setidaknya tidak buruk-buruk amat. Karena mereka berada di
jalur yang sama dengan Argentina dan Brasil. Kroasia mungkin bisa unggul pada
partai ini tapi rasanya pertandingan tidak selesai dalam 90 menit saja.
Match 4 Brasil vs Republik Korea
Partai Rep Korea melawan Portugal benar-benar
menguras emosi dan air mata. Korea nyaris tersingkir. Tapi kemudian Cristiano
Ronaldo memberikan “assist” ke Kim Young-Gwon hingga Korea menyamakan
kedudukan. Dan hanya beberapa detik sebelum pertandingan usai, Son Heung-Min
memberikan umpan terobosan yang cantik kepada Hwang Hee-Chan. Skor akhir 2-1. Menarik,
karena pada 2002, Korea juga mengalahkan Portugal, saat itu, pelatih Korea,
Paulo Bento adalah salah satu dari pemain Portugal yang tampil di lapangan.
Kali ini, setelah sempat membawa Portugal sebagai pelatih di Piala Dunia 2014,
dia mengalahkan negaranya sendiri untuk membawa Korea lolos. Bahkan Son awalnya
tidak sadar Korea yang melaju, karena di partai lain, Uruguay hanya menang 2-0
dari Ghana. Jika saja Uruguay mampu menang 3-0 atau lebih, Korea tersingkir.
Brasil sendiri akhirnya menyelesaikan grup dengan kekalahan dari Kamerun 1-0.
Kamerun menjadi Afrika pertama yang menang atas Brasil di Piala Dunia, dan
Kamerun juga memutus rekor tidak pernah kalah Brasil di penyisihan Grup sejak
2002. Apapun itu, sulit bagi Korea menang lawan Brasil.
Match 5 Inggris vs Senegal
Football is coming home? Entahlah. Penampilan
Inggris tidak bisa dibilang bagus selama penyisihan grup. Mereka memang menang
6-2 dari Iran, tapi hanya itu. Setelahnya Inggris melempem. Bahkan menang 3-0
dari Wales pun, sebenarnya tidak dalam kondisi yang meyakinkan. Senegal? Akhirnya
The Lions of Terenga lolos dari penyisihan grup setelah 2002 silam. Pasukan
Aliou Cisse merayakan kelolosan mereka dengan membawa spanduk bergambar Papa
Bouba Diop, pencetak gol pertama Senegal di Piala Dunia sekaligus pencetak gol
pertama Piala Dunia 2002. Hanya kalah dari Belanda, Senegal memang menunjukkan
kapasitas sebagai Juara Afrika. Sayangnya mereka tidak diperkuat oleh bintang
utama mereka Sadio Mane yang harus menepi. Cuma, dalam kondisi seperti ini,
jika Inggris tidak berubah, Senegal bisa saja menyingkirkan Inggris.
Match 6 Perancis vs Polandia
Match yang menarik, akan mempertemukan
(harusnya) Robert Lewandowski dan Karim Benzema. Benzema sudah mulai pulih dari
cedera, dan kabarnya Didier Deschamps akan berusaha memanggil Benzema, karena
toh Namanya tidak dicoret dari skuad Perancis. Hanya mungkin Real Madrid tidak
mengizinkan hal itu. Polandia sendiri mulai bisa melepas ketergantungan dari
Lewi. Ketangghuhan Szczesny di bawah mistar juga sangat luar biasa. Menepis 2
penalti beruntun di 2 matches menjadi sejarah di Piala Dunia. Bahkan menepis penalti
Messi sempat membuat orang berpikir Argentina bakal kalah. So, partai kali ini
akan jadi pembuktian bagi Perancis, setelah memutus kutukan yang mereka mulai
sendiri bahwa juara bertahan akan tersingkir di penyisihan grup. Perancis akan
berusaha meraih gelar back-to-back. Sejauh ini baru Brasil yang bisa
melakukannya. Match ini milik Perancis, tapi sepertinya tidak akan selesai dalam
90 menit.
Match 7 Maroko vs Spanyol
Sebelumnya tidak ada yang menyangka Maroko
bakal jadi juara grup. Mereka menyingkirkan Belgia dan mengangkangi Kroasia.
Maroko mengulang prestasi mereka tahun 1986 ketika lolos dari grup juga menjadi
juara grup. Bahkan Maroko menjadi negara Afrika pertama yang jadi juara grup
sejak tahun 2000an. Spanyol sendiri lolos dari grup neraka sebagai runeer up.
Sudah diprediksi memang, tapi tidak dengan status mereka yang kalah dari
Jepang. Bahkan jika saja Kai Havertz gagal membawa Jerman membalikkan keadaan,
maka Kosta Rika lah yang lolos. Spanyol tidak begitu baik di penyisihan grup.
Menang 7-0 dari Kosta Rika dianggap wajar karena Kosta Rika dianggap kontestan
terlemah di grup. Buktinya melawan Jerman yang sedang angin-anginan mereka hanya
mampu bermain imbang. Sekarang melawan Maroko yang on fire, kemungkinan Spanyol
akan kesulitan. Match ini jadi milik Spanyol tapi tidak dalam waktu 90 menit.
Match 8 Portugal vs Swiss
Partai si abang ngambekan. Cristiano Ronaldo
menunjukkan bahwa dia bukan lagi siapa-siapa di Piala Dunia 2022 ini. Tidak
seperti Lionel Messi yang masih membintang di Argentina, CR7 justru dianggap
biang kalahnya Portugal dari Korea. Untung Portugal sudah memastikan lolos
sejak match kedua. Melawan Swiss sendiri akan jadi partai berat. Swiss bukan
tim yang bisa dipandang sebelah mata. Granit Xhaka dan kawan-kawan membuktikan
itu saat melawan Serbia. Semangat juang membawa mereka menang 3-2. Dan dengan
kondisi Portugal yang tidak begitu stabil, kemungkinan Swiss akan memberikan
perlawanan berat. Bahkan bisa saja Swiss yang lolos jika pertandingan berlanjut
kea du tos-tosan.
Tidak ada komentar: