World Cup 2022 : PROFIL Grup G - Brasil

 


Penguasa Piala Dunia yang mencari gelar keenamnya.
Negara yang selalu hadir di Piala Dunia. Pemegang abadi Trophy Julies Rimet. Negara yang selalu bertabur bintang.
Tim Samba. Ya, Brasil kembali ke Piala Dunia untuk membuktikan mereka adalah Brasil.
Memori pahit disingkirkan Belgia pada 2018 silam pasti ingin dibuang jauh-jauh. Pasca tersingkir itu, Brasil sudah meraih Copa America 2019 dengan mengalahkan Peru di final. Memang benar, pada 2021 Brasil gagal mempertahankan gelar karena dilibas bebuyutan mereka di Amerika Latin, Argentina. Tapi Brasil tetap lah Brasil.

Saking melimpahnya dengan talenta-talenta berbakat, beberapa nama yang diharapkan tampil pada 2022 ini terpaksa ditinggal. Roberto Firmino yang tampil cukup baik bersama Liverpool kalah saing dari Raphinha, Richarlison bahkan Pedro. Philippe Coutinho juga terpaksa ditinggal karena belum dalam performa terbaiknya. Tapi yang menarik, ada nama Dani Alves dalam tim. Dani Alves sendiri nyaris menjadi pemain tertua pada WC 2022 ini. 
Brasil cukup menarik di bawah mistar gawang, Alisson dan Ederson sama baik nya. Keduanya sama-sama memiliki refleks yang bagus, Bahkan di Liga Inggris, keduanya juga tak jarang mencetak assist bahkan gol. Tentu Tite akan sedikit bingung memilih siapa yang dipasang sebagai starter.
Pun begitu di lini depan. Nama Neymar Jr mungkin jelas jadi pilihan utama saat ini. Tapi pendampingnya masih bisa diperdebatkan. Gabriel Jesus menjadi favorit utama, apalagi dengan nomor punggung 9 yang dia pegang pada kompetisi ini. Satu tempat lagi diperebutkan oleh Vini Jr, Antony atau Raphinha.
Brasil di sebuah turnamen selalu menjadi unggulan. Bahkan sering disebut, satu-satunya yang bisa menggagalkan Brasil melaju jauh adalah diri mereka sendiri. Ya, kepercayaan diri lah yang kadang membuat Brasil babak belur, Ini terjadi pada 2006 saat mereka berstatus Juara Bertahan. Brasil yang di atas kertas diunggulkan ketimbang Perancis, justru kalah 1-0 dari tim yang kemudian melaju sampai final ini. Begitu juga pada 2010, lagi-lagi Brasil kalah dari tim yang diatas kertas di bawah mereka, Belanda. Uniknya, Belanda kemudian juga sampai ke partai final. Petaka muncul pada 2014, di semifinal, Brasil dibantai oleh tim yang kemudian menjadi juara, Jerman dengan skor 7-1. Skor memalukan saat itu. Peristiwa 8 Juli 2014 itu dikenang oleh masyarakat dunia sebagai hari pembantaian samba.
Jadi, jika krisis kepercayaan diri bisa mereka atasi, bukan tak mungkin, Selecao menambah bintang di emblem mereka tahun ini.



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.