Alumni COVID-19, Wajib baca...Faktor yang menyebabkan penyintas COVID-19 kelelahan..

 




Kelelahan kerap dirasakan oleh para penyintas Covid-19. Biasanya rasa lelah dirasakan setelah melakukan aktivitas yang berat atau membutuhkan konsentrasi tinggi. Namun, banyak penyintas Covid-19 juga merasakan cepat lelah padahal tidak melakukan aktivitas yang berat.


Melansir nhs.uk, Terdapat dua definisi terhadap kelelahan, yaitu kelelahan sementara (tiredness) dan jangka panjang (fatigue). Kelelahan sementara dapat diobati dengan beristirahat sementara atau dengan tidur. Sedangkan, kelelahan jangka panjang cenderung memerlukan waktu yang cukup lama dan bertahap untuk mengobatinya.

Kelelahan merupakan gejala ketika terpapar Covid-19, namun penyintas Covid-19 juga masih ada yang merasa kelelahan. Dilansir dari laman yourcovidrecovery.nhs.uk, terdapat dua alasan para penyintas Covid-19 merasa kelelahan, pertama, kelelahan merupakan respon tubuh terhadap virus corona walaupun tubuh sudah merasa mengalami perkembangan kesembuhan. Kedua, kelelahan menjadi efek serius dari sebuah penyakit seperti pneumonia.

Dilansir dari laman kentcht.nhs.uk, terdapat pola kelelahan bagi para penyintas Covid-19 yang mengalami kelelahan. Jika kelelahan itu bertahan dalam waktu cukup lama, penyintas diharapkan mampu memulihkan keadaannya seperti menemukan pola hidup sehat dan seimbang.


Sementara itu, banyak penyintas yang mengalami kelelahan karena pola booming and bust. Pola ini mengakibatkan penyintas mengalami gejala yang lebih parah. Hal ini terjadi bagi para penyintas yang belum sembuh total.

Booming and bust menyerang para penyintas yang merasa dirinya sudah sembuh dan kembali beraktivitas normal. Pola ini terjadi ketika tubuh sudah harus beraktivitas secara normal padahal masih butuh waktu untuk beristirahat.

Terdapat empat tahap dalam pola ini, pertama, dimulai dengan boom. Tahap ini manusia merasa tubuhnya sudah membaik. Kedua, orang tersebut melakukan aktivitas seperti biasa bahkan lebih berat. Ketiga, bust atau gejala yang dirasakan meningkat bahkan semakin parah. Keempat, waktu beristirahat yang diperpanjang. Pola booming and bust dapat memperpanjang waktu pemulihan.

Pola ini dapat terus berputar dan bertahan hingga berbulan-bulan. Oleh sebab itu, ketika penyintas Covid-19 mengalami kelelahan, diperlukan istirahat yang cukup dan maksimal agar tidak memerlukan waktu yang lama dalam proses penyembuhan atau recovery.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.