Analisis Volumetri : Analisis yang harus dipahami seorang analis

 



Analisis volumetri yang paling dikenal adalah titrasi. Titrasi merupakan cara penentuan kadar suatu zat dalam larutannya yang didasarkan pada pengukuran volumenya. Berdasarkan pada jenis reaksinya, analisis volumetri dibedakan menjadi 3 yaitu asidimetri dan alkalimetri, oksidimetri dan argentometri. Analisis volumetri asidimetri dan alkalimetri ini didasarkan pada prinsip reaksi asam-basa. Analises volumetri oksidimetri berdasarkan prinsip reaksi oksidasi-reduksi, sedangkan analisis volumetri argentometri ini berdasarkan prinsip reaksi presipitasi (pengendapan dari ion Ag).



Istilah argentometri diturunkan dari bahasa latin argentum yang berarti perak. Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan endapan ion Ag+ pada argentometri zat pemeriksaan yang telah diberikan indikator. Dengan mengukur volume larutan standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tetap diendapkan. Kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan (Underwood, 1992 : 48).


Salah satu zat yang digunakan pada argentometri adalah K2CrO4. Metode ini sering disebut metode Mohr. Metode Mohr dapat digunakan untuk menetapkan kadar Cl (klorida) dan Br (brome) dalam suasana netral dengan larutan standar AgNO3 dengan indikator K2CrO4 titrasi ini harus dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikit katalis pH 6,5-9,5. Dalam suasana asam perak kromat akan larut karena akan terbentuk dikromat, dan dalam suasana basa akan terbentuk endapan perak hidroksida (Khopkar, 1990 : 37).

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.