Kenalan dengan Corona Virus, si tukang cari masalah



Awal 2020 ini kita sedikit terguncang dengan munculnya sebuah penyakit baru yang belum ada obatnya. Penyebabnya adalah Corona Virus. Penyakit ini sendiri dikenal dengan sebutan COVID-19. Atau kalau diperjelas lagi, menjadi Corona Virus Desease-19. Kenapa 19? Karena penyakit ini sendiri bermula dari Wuhan, Tiongkok pada tahun 2019.
Tapi tahukah kita, bahwa sebenarnya, Corona Virus ini bukanlah barang baru. Corona Virus yang menyebabkan COVID-19 memang merupakan mutasi genetika dari virus corona sebelumnya. Varian ini disebut Novel Corona Virus (n-COV). (kemudian diketahui bahwa virus ini adalah mutant dari corona virus yang menyebabkan SARS, April 2020)

Yuk, kita kenalan lebih lanjut dengan virus satu ini, beberapa informasi terkait diperoleh dari laman Wikipedia.

Koronavirus atau coronavirus (istilah populernya: virus korona, virus corona, atau virus Corona) adalah sekumpulan virus dari subfamili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia). Pada manusia, koronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain: pada ayam, koronavirus menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas, sedangkan pada sapi dan babi menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi koronavirus pada manusia.

Koronavirus merupakan virus beramplop dengan genom RNA utas tunggal plus dan nukleokapsid berbentuk heliks simetris. Jumlah genom koronavirus berkisar antara 27–34 kilo pasangan basa, terbesar di antara virus RNA yang diketahui.Nama koronavirus berasal dari bahasa Latin corona yang artinya mahkota, yang mengacu pada tampilan partikel virus (virion): mereka memiliki pinggiran yang mengingatkan pada mahkota atau korona matahari.

Koronavirus ditemukan pada 1960-an. Virus yang paling awal ditemukan adalah virus bronkitis infeksius pada ayam dan dua virus dari rongga hidung manusia dengan flu biasa yang kemudian diberi nama human coronavirus 229E dan human coronavirus OC43.Sejak saat itu, anggota koronavirus yang lain mulai diidentifikasi, termasuk SARS-CoV pada 2003, HCoV NL63 pada 2004, HKU1 pada 2005, MERS-CoV (sebelumnya dikenal sebagai 2012-nCoV) pada 2012, dan SARS-CoV-2 (sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV) pada 2019; sebagian besar dari virus-virus ini terkait dengan infeksi saluran pernapasan yang serius.

Nama korona virus berasal dari bahasa Latin corona dan bahasa Yunani κορώνη (korṓnē, "lingkaran, untaian"), yang berarti mahkota atau lingkaran cahaya. Namanya mengacu pada penampilan karakteristik virion (bentuk infektif virus) dalam mikroskop elektron, yang memproyeksikan pinggiran permukaan virus yang besar dan bulat yang menghasilkan gambar yang mengingatkan pada mahkota atau korona matahari. Morfologi ini diciptakan oleh peplomer tonjolan protein permukaan virus (S), yang menentukan tropisme inang.

Protein yang menyusun struktur koronavirus yaitu protein tonjolan (spike) (S), amplop (E), membran (M), dan nukleokapsid (N). Khusus pada virus SARS, letak pengikatan reseptor pada protein S memediasi perlekatan virus ke reseptor sel inangnya yaitu, enzim pengubah angiotensin (ACE2). Beberapa koronavirus (khususnya anggota Betacoronavirus garis keturunan A) juga memiliki tonjolan protein pendek yang disebut hemaglutinin esterase (HE).

Penularan koronavirus dari manusia ke manusia diperkirakan terjadi melalui kontak langsung dalam jarak dekat via tetesan kecil atau percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang dihasilkan penderita saat bersin dan batuk

Wabah/pandemi yang sudah disebabkan oleh keluarga si Corona Virus ini adalah (dari WIkipedia)
WabahJenis virusKematian
Wabah SARS 2003SARS-CoV774
Wabah MERS 2012MERS-CoVLebih dari 400
Wabah MERS 2015 di Korea SelatanMERS-CoV36
Wabah MERS 2018MERS-CoV41
Pandemi koronavirus 2019–2020SARS-CoV-2Paling tidak 463.225


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.